Selamat Datang di www.zetzu.blogspot.com

Info AIMP3 skin

bagi pengunjung yang mendownload skin AIMP3, link tidak ada masalah. Saat mau download, memang muncul pesan "Sorry there is no preview avaliable" karena google drive tidak bisa membaca format *.acs3. Kalau mau download, tinggal klik saja tombol download [yang warna biru].
Untuk pesan "tidak bisa didownload dalam 1x24 jam". Link download akan kembali normal setelah 1 hari.
skin work untuk AIMP versi 3.5 keatas
Alternatif link via OneDrive http://1drv.ms/1vfNTQT

Jenis dan Macam Penelitian

JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Menurut bidang, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian akademis, profesional, dan institusional. Dari segi tujuan, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian murni dan terapan. Dari segi metode penelitian, dapat dibedakan menjadi penelitian survey, expostfacto, experimen, naturalistik, policy research, evaluation research, action research, sejarah, dan Research and Development (R&D). Dari tingkat eksplansi dapat dibedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Dari segi waktu, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian cross sectional dan longitudinal.
Jenis-jenis metode penelitian juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamiahan obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian pengembangan. Berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dibedakan menjadi metode penelitian eksperimen, survey, dan naturalistik. 
1.    Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya) yang harus betul, variabel penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan (penelitian untuk S1 dalam membuat skripsi, penelitian untuk S2 dalam pembuatan tesis dan penelitian untuk S3 dalam pembuatan disertasi.
2.    Penelitian profesional merupakan penelitian para dosen dan penelitian lainnya. Tujuannya adalah mendapat pengetahuan baru, variabel penelitian lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan untuk kepentingan masyarakat ilmiah. Penelitian harus dilakukan dengan cara yang betul (validitas internal) dan hasilnya berguna untuk pengembangan ilmu (validitas eksternal).
3.    Penelitian institusional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapat informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan lembaga. Hasil penelitian akan sangat berguna bagi pimpinan, manager, dan direktur untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu hasil penelitian lebih menekankan pada validitas eksternal (kegunaan), variabel lengkap, dan kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan.


Penelitian juga dapat dibedakan menurut tujuan, menurut metode, menurut tingkat expianasi, dan menurut jenis data dan analisis.
2.1    Penelitian Menurut Tujuan
    Menurut tujuannya penelitian dibagi menjadi penelitian murni (dasar) dan penelitian terapan (applied). Penelitian murni (dasar) bertujuan untuk mengembangkan teori. Penelitian ini tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan di laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Jadi penelitian murni berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu, misalnya penelitian tentang ruang angkasa.
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Brog dan Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan pengembangan merupakan jembatan antara penelitiaan dasar dengan penelitian terapan, dimana penelitian dasar bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan.Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan memvalidasi suatu produk

2.2    Penelitian Menurut Metode
Menurut metode, penelitian dapat dibedakan menjadi:
1.    Penelitian Survey
2.    Penelitian Ex Post Facto
3.    Penelitian Eksperimen
4.    Penelitian Naturalistik
5.    Policy Research (Penelitian Kebijakan)
6.    Action Research (Penelitian Tindakan)
7.    Penelitian Evaluasi
8.    Penelitian Sejarah
Metode penelitian eksperimen, survey, dan naturalistik/kualitatif dapat ditempatkan dalam suatu garis kontinum. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi penelitian melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mendengarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur, dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Metode penelitian naturalistik/kualitatif, digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti. Berdasarkan jenis-jenis penelitian, maka dapat dikemukakan bahwa, yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode kualitatif yaitu metode naturalistik. Penelitian untuk basic research menggunakan eksperimen dan survey, dan R&D dapat menggunakan survey, kualitatif dan eksperimen.

1)    Penelitian Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian yang relatif, distributif, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
    Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk pengambilan suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam walaupun tidak memerlukan kelompok kontrol seperti metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif. Misalnya penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan perusahaan dalam memilih metode penyusutan, penelitian tentang laporan auditor terhadap laporan keuangan suatu perusahaan.
    Singarimbunan (1989) mengemukakan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu posisi populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud penjajagan (eksploratif, deskpritif), evaluasi, prediksi, penelitian operasional dan pengembangan indikator-indikator sosial.

2) Penelitian Ex post Facto
    Penelitian Ex post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Contoh:
a.    Penelitian untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya penurunan produktivitas kerja karyawan suatu perusahaan tertentu.
b.    Penelitian untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya penurunan omset suatu perusahaan.
Dalam hal ini penurunan produktivitas kerja karyawan, maupun penurunan omset suatu perusahaan telah terjadi, kemudian dilakukan penelitian atas kejadian itu untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.

3) Penelitian Eksperimen
    Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam suatu kondisi yang terkontrol secara ketat. Penelitian eksperimen mungkin saja dilakukan di laboratorium di kelas atau di lapangan. Penelitian eksperimen yang dilakukan di laboratorium lebih mudah dilakukan karena alat-alat khusus dan lengkap tersedia di laboratorium dan pengaruh luar dapat dengan mudah dicegah selama eksperimen berlangsung.
    Penelitian eksperimen dapat dilakukan tanpa atau dengan kelompok pembanding (control group). Bila eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan kelompok pembanding dapat diberikan contoh sebagai berikut. Misalnya: penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dampak penggunaan sistem informasi berbasis komputer terhadap tingkat kecurangan yang dilakukan di suatu perusahaan. Untuk itu dipilihlah sebuah kelompok eksperimen yang akan diwawancarai. Dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang khusus dibuat untuk studi itu. Kemudian sistem informasi tersebut diujicobakan. Setelah diujicobakan, kelompok yang sama ini diwawancarai dengan kuesioner yang sama. Hasil pre test dan post test dibandingkan untuk mengetahui apakah ada perubahan sikap untuk bertransmigrasi sebagai akibat stimulus eksperimen.
    Dalam penelitian eksperimen yang tidak menggunakan kelompok kontrol, keabsahan hasil penelitiannya sering diragukan, karena ada beberapa variabel yang melemahkan validitas penelitian yang tidak dikontrol (Cambell dan Stancy, 1996: 5-6, dalam Singarimbun, 1987: 7). Keraguan yang muncul tersebut misalnya respon terhadap kuesioner menunjukkan adanya perubahan sikap , maka timbullah pertanyaan: apakah perubahan sikap itu muncul karena penggunaan sistem tersebut, ataukah karena adanya kesadaran bahwa mereka sedang diuji, kesadaran yang mengubah respon mereka terhadap pertanyaan yang diajukan pada tahap kedua.
    Untuk menghindari masalah tersebut, berbagai penelitian eksperimen yang dilakukan peneliti menggunakan kelompok pembanding. Dalam contoh tentang penggunaan sistem informasi berbasis komputer tersebut dipilih dua kelompok yang mempunyai ciri-ciri dan sikap terhadap sistem informasi berbasis komputer yang hampir sama. Kelompok satu sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kedua sebagai kelompok pembanding. Sistem ini hanya diujicobakan pada kelompok eksperimen. Kedua kelompok diwawancara dua kali, yang satu diselingi dengan pengujicobaan sistem sebagai stimulus, sedangkan yang satu lagi tidak. Hasilnya kemudian dibandingkan untuk mengetahui apakah stimulus eksperimen memberikan pengaruh atau tidak.

4) Penulisan Naturalistik
Penelitian naturalistik sering disebut penelitian kualitatif adalah metoda penelitian yang dilakukan untuk meneliti kondisi objek alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.
Contohnya adalah :
a.    Penelitian untuk mengungkap upacara ritual
b.    Adanya sesaji untuk kesuksesan bisnis
c.    Hubungan antara pelaku bisnis yang punya “pesugihan” dengan jumlah penjualan dan sebagainya

5) Policy Research (Penelitian Kebijakan)
Penelitian kebijakan adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisa terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan pada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Penulisan ini sangat relevan bagi perencana dan perencanaan.

Contohnya adalah:
a.    Penelitian untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk peningkatan laba perusahaan.
b.    Penelitian untuk menentukan jenis barang yang sebaiknya diproduksi dalam jumlah besar.

6) Action Research (Penelitian Tindakan)
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metoda kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat.
Contohnya adalah penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metoda kerja dalam pencatatan dan pelaporan sistem keuangan perusahaan.
Jadi dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawaban melaksanakan prosedur ini. Tujuan utama prosedur ini adalah mengubah situasi perilaku, organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.

7) Penelitian Evaluasi
Dalam hal yang khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi tetapi dalam hal yang lain dalam hal lain dapat dinyatakan sebagai penelitian. Penelitian sebagai evaluasi merupakan bagian dari pengambilan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian kegiatan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
Evaluasi sebagai penelitian berarti bahwa evaluasi yang dilakukan akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena.
Ada dua jenis penelitian evaluasi:
a.    Evaluasi formating, adalah evaluasi yang menekankan pada proses.
b.    Evaluasi animatif, adalah evaluasi yang menekankan pada produk.

8) Penelitian Sejarah
    Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis logis terhadap kejadian-kejadian masa lalu.
Sumber data dari penelitian sejarah dapat berupa sumber data primer yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian yang diteliti, bisa sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian-kejadian itu.
Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif melalui pengumpulan evaluasi verifikasi dan sintesa data yang diperoleh sehingga dapat ditetapkan faktor-faktor untuk membuat suatu kesimpulan. Namun kesimpulan yang diperoleh masih bersifat hipotesis.
2.3 Penelitian menurut tingkat explanasi / tingkat penjelasan
Penelitian menurut tingkat explanasinya adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta hubungan variabel satu dengan variabel yang lain. Penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi:
1)    Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik dari satu atau lebih independen variabel tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Misalnya bagaimana kondisi perusahaan di Indonesia, seberapa besar produktivitas kerja karyawan perusahaan A, bagaimana etos kerja dan prestasi kerja karyawan tersebut.
2)    Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan variabel tetap mandiri tetapi sampel lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. Misalnya, adakah perbedaan karakteristik audit antara perusahaan BUMN dan perusahan swasta.
3)    Penelitian asosiatif/hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini merupakan tingkatan yang tertinggi dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan penelitian komparatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Hubungan dua variabel dapat berhubungan secara:
    1)    Simetris : (datangnya bersama-sama). Misalnya, sistem pengukuran kinerja yang baik, diikuti dengan kinerja manajemen yang baik juga.
    2)    Kausal atau sebab akibat: (jika X maka Y). Misalkan, jika laba perusahaan naik, maka pajak yang dikenakan meningkat.
    3)    Resiprokal/ timbal balik: (saling mempengaruhi). Misalnya, laba naik maka penjualan naik, sebaliknya bila penjualan naik laba akan naik juga.

2.4 Penelitian menurut jenis data dan analisis
Suatu penelitian yang dilakukan sesungguhnya ingin mendapatkan data yang objektif, valid dan reliabel tertentu.
Jenis data dan analisis data dapat dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Dalam satu penelitian busa saja hanya terdapat data kualitatif dan kuantitatif saja atau gabungan dari keduanya.
Analisis data juga ada 2 yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Bila analisis kualitatif tidak mengutamakan alat statistik sedangkan analisis kuantitatif menggunakan analisis kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Misalnya: dengan mamberikan skor, bila jawabannya adalah sangat setuju skor 4, setuju skor 3, kurang setuju skor 2, dan sangat tidak setuju skornya 1.
2.5 Macam-macam Data Penelitian
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, atau gambar. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau data kualitatif yang diangkakandengan cara memberikan skor.
Data kuantitatif dapat dibagi menjadi dua yaitu data diskrit/nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data yang hanya digolong-golongkan secara terpisah secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil perhitungan, misalnya dalam satu perusahaan terdapat empat departemen, terdiri dari departemen produksi, departemen keuangan, departemen pemasaran, departemen personalia. Data kontinum adalah data yang berfariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjafi data ordinal, data interval, dan data rasio.
Data ordinal adalah data yang berbentuk ranking atau peringkat. Misalnya pendapat auditor terhadap laporan keuangan terdiri dari: wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, dan tidak memberikan pendapat. Bila dinyatakan dalam skala maka jarak data satu dengan data lainnya tidak sama.

Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut atau mutlak.
Contoh:
Skala thermometer, walaupun nilai 00 C tetap ada nilainya. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan instrumen sikap menggunakan skala Likert misalnya adalah berbentuk data interval. Data interval juga bisa di buat dalam bentuk data ordinal.

Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya: data tentang tinggi badan, berat badan, dan panjang. Dalam hal ini berat 0 kg berarti tidak ada bobotnya, tinggi 0 cm berarti tidak ada tingginya. Data rasio juga dapat dirubah menjadi data interval atau data ordinal dan dapat dijumlahkan serta dikalikan secara aljabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar