Produk bersama adalah dua atau lebih produk yang
diproduksi secara simultan dengan proses yang sama hingga titik pisah. Titik
pisah adalah titik dimana produk bersama menjadi terpisah dan dapat
diidentifikasi. Misalnya pada industri pengepakan daging, pengepak memiliki
pemotong panjang yang digunakan pada setiap bagian dari sapi kecuali anak sapi.saat
bahan baku sapi, mulai dimasukkan ke dalam produksi, biaya tenaga kerja dan
overhead terjadi hingga titik pisak awal. Biaya-biaya semacam itu diperlukan
untuk mebgubah sapi menjadi: kulit sapi, daging berbumbu, tulang untuk pupuk,
kuku sapi untuk gelatin, dan lain-lain. Biaya pemeliharaan, penyembelihan dan
pemotongan sapi merupakan biaya umum pada semua produk. Tentu saja, bebeapa
produk bbersama mungkin membutuhkan pemrosesan setelah titik pisah. Namun,
titik kucinya adalah bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead yang timbul
hingga titik pisah awal merupakan biaya bersama yang dapat dialokasikan pada
produk akhir hanya dalam beberapa perlakuan dapat berubah-ubah.
Produk samping adalah prodik sekunder yang ditemukan dalam
memproduksi produk utama. Adalah produk yang total nilai penjualannya relative
kecil dibdandingkan dengan nilai jual produk utama. Produk samping dapat
dicirikan oleh hubungan dengan produk utama adalah dalam perlakuan berikut:
·
Produk samping berasal dari buangan, sisa potongan dan lain
sebagainya, dari produk utama yang pada dasarnya merupakan jenis proses produk
bersama (mis sisa potongan kain dan baju)
·
Buangan dan residu lainnya jenis proses yang pada dasarnya
merupakan produk bersama (mis potongan lemak dari irisan daging sapi)
·
Situasi produk bersama minor (kulit dan potongan buah yang
digunakan sebagai pakan ternak).
Akuntansi Untuk Biaya produk
Bersama
Akuntansi untuk keseluruhan biaya
produk bersama produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead) tidak berbeda dengan akuntansi untuk biaya produk secara umum.
Alokasi untuk biaya bersama pada produk individual menjadi sumber kesukaran.
Biaya bersama harus dialokasikan pada produk individu untuk tujuan pelaporan
keuangan. Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengalokasikan biaya
bersama. Metode ini mencakup metode unit fisik, motode rata-rata tertimbang,
metede nilai jual pada titik-titik terpisah, metode nilai realisasi bersih dan
metode margin bruto konstan.
Metode Unit
Fisik
Dibawah metode unit fisik, biaya bersama didistribusikan
pada produk berdasarkan bebereapa ukuran fisik. Ukuran-ukuran fisik ini mungkin
dinyatakan dalam unit seperti pon, ton, gallon, ukuran papan, berat atom dan
unit panas.
Secara
komputasi, metode unit fisik mengaloksikan pada masing-masing produk bersama,
bagian yang sama dari biaya sebagai
bagian unit yang mendasari. Jadi jika suatu proses bersam amenghasilkan 300 pon produk A dan 700 pon produk B. Produk
A menerima 30% biaya bersama dan produk B menerima 70% biaya bersama.
Perhitungan alternatif adalah dengan membagi total biaya bersama dengan total
keluaran untuk menemukan rata-rata biaya unit. Rata-rata biaya unit kemudian
dikalikan dengan jumlah unit dari setiap produk
Metode
rata-rata tertimbang
Dalam usaha untuk mengatasi kesukaran yang dihadapi oleh
unit fisik, faktor bobot seringkali digunakan. Faktor bobot ini dapat mencakup
elemen yang beragam seperti jumlah beban yang digunakan, kesukaran untuk
memproduksi, waktu yang dikonsumsi, perbedaan jenis tenaga kerja yang
digunakan, dan ukuran unit. Faktor-faktor ini dan bobot relatifnya biasanya
dikombinasikan dalam nilai tunggal yang dapat kita sebut faktor bobot
Alokasi
biaya berdasarkan nilai pasar relatif
Keunggulan pendekatan ini adalah bahwa alokasi biaya bersama
tidak akan menghasilkan produk secara konsisten menguntungkan ataupun
merugikan. Dasar pemikiran untuk menggunakan kemampuan untuk menanggung adalah
asumsi bahwa biaya tidak akan terjadi kecuali produk yang diproduksi secara
bersamaan akan menghasilkan pendapatanyang cukup untuk menutupi semua biaya
ditambah tingkat pengembalian yang wajar. Kebalikannya juga akan konsisten
dengan teori ini: yaitu turunan biaya
yang mau dikeluarkan oleh pembeli bahan baku dan biaya bersama lainya
untuk memperolrh produk individu manapun dengan menghubungkan biaya dengan
nilai jual. Di sisi lain, fluktuasi pada nilai pasar ari satu atau lebih produk
akhir manapun secara otomatis merubah pembagian biaya bersama secara merata,
meskipun sebenarnya produk tersebut memakan biaya yang tidak lebih atau tidak
kurang untuk memproduksinya dibandingkan sebelumnya.
Pendekatan nilai pasar terhadap
alokasi bersama lebih baik dibandingkan pendekatan unit fisik jika dua kondisi
dipegang: (1) kombinasi fisik keluaran dapat dirubah dengan menimbulkan lebih
banyak (sedikit) total biaya bersama dan (2) perubahan ini menghasilkan total
nilai pasar reatif ditemukan dalam praktik.
Metode
nilai jual terpisah
Metode nilai jual terpisah mengalkasikanbiaya bersama
berdasarkan bagian dari tiap produk terhadap nilai pasar atau penjualan pada
titik pisah. Dibawah metode ini semakin tinggi nilai pasar, semakin besar
bagian biaya bersama yang dikeluarkan pada produk. Selama harga jual pada titik
pisah stabil atau fluktuasi harga dari berbagai produk singkron, alokasi biaya
masing-masing tetap konstan.
Metode
nilai realisasi bersih
Jika nilai pasar digunakan untukmengalokasikan biaya bersama, kita berbicara mengenai nilai
pasar pada titik pisah. Namun terkadang, tidak terfapat harga pasar yang siap
digunakan pada individu pada titik pisah. Pada kasus ini, metode nilai bersih
dapat terealisasi dapat digunakan.
Pertama kita memperoleh nilai jual hipotesis untuk setiap produk bersama
dengan mengurangkan semua biaya pemrosesan yang dapat dipisahkan dari nilai
pasar akhir. Nilai jual hipotesis memperkirakan nilai jual pada titik pisah.
Kemudian metode nilai realisasi bersih dapat digunakan untuk membagi biaya
bersama secara merata berdasarkan bagian tiap produk dari nilai jual hipotesis.
Metode
persentase margin bruto konstan
Metode nilai realisasi bersih dapat dengan mudah
diterapkan. Namun metode ini membebankan semua lba pada nilai pasar hipotesis.
Dengan kata lain, biaya pemrosesan lebih lanjut diasumsikan tidak memiliki
nilai laba meskipun lab atersebut penting dalam menjual produk. Metode
persentase margin bruto konstan memperbaiki hal ini dengan mengakui bahwa
biaya-biaya terjadi setelah titi pisah merupakan bagian dari biaya keseluruhan
dimana laba diharapkan diperoleh, dan metode ini mengalokasikan biaya bersama
sedemikian rupa sehingga persentase margin bruto adalah sama untuk tiap produk.
Rasio
penjualan terhadap produksi
Permintaan untuk produk bersama dapat bervariasi dari
tahun ke tahun, membiarkan adanya kemungkinan memasukkan biaya produksi periode
sekarang dalam persediaan biaya-biaya mewakili perpindahan barang lebih lambat.
Hasilnya adalah laba yang dilaporkan lebihbesar dari pada biaya produksi
periode sekarang dibebankan pada produk yang dijual. Metode rasio penjualan
terhadap produksi engalokasikan biaya bersama menurut faktor pembobot yang
membandingkan persentase penjualan dengan persentase produksi, yaitu metode
kemampuan untuk menanggung dimana produk yang dijual dengan harga yang
tertinggi dialokasikan lebih besar dari biaya bersama produksi sekarang
dibandingkan produk-produk yang dijual dengan harga lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar