Enam Kesalahan Fatal Penerapan Balanced Scorecard (BSC) di Sektor Pemerintah/Lembaga Publik


Suatu lembaga publik yang gagal menerapkan BSC menurut biasanya melakukan enam kesalahan sebagai berikut:
  1. Terlalu memperumit proses; biasanya ada dua kecenderungan yaitu terlalu banyak membuat ukuran dan terlalu berlebihan saat menganalisa data kinerja.
  2. Salah pengukuran; pemilihan ukuran harus sangat tepat walaupun harus butuh waktu lama untuk terus diperbaiki, karena outcome biasanya merupakan agregat dari beberapa ukuran output.
  3. Tidak melibatkan seluruh pegawai; Keberhasilan perubahan seharusnya merupakan serangkaian pertukaran dorong-tarik yang melibatkan pegawai dalam dialog tentang kinerja dan perbaikannya.
  4. Melestarikan “pengkotak-pengkotakan” (siloed thinking); pengelompokan secara struktural dan fungsional di lembaga pemerintah berimbas negatif pada pola pikir yang terkotak-terkotak. Seharusnya penerapan BSC bisa mensinergikan kinerja seluruh bagian dari struktur organisasi tersebut.
  5. Mengibarkan bendera kemenangan di saat yang salah; proses BSC tidak selesai bila kita sudah bisa mengukur kinerja. Sehingga manajer dan pegawai harus terampil dalam mendiagnosa kinerja dan menciptakan wadah bagi upaya pembelajaran organisasional dan peningkatan kinerja.
  6. Gagal melembagakan inisiatif kinerja diseluruh bagian organisasi; Perubahan organisasi harus mendarahdaging sehingga perlu dihindari rasa takut gagal, penetapan anggaran berbasis pencapaian kinerja, dan tidak mempunyai solusi kinerja yang koheren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar