Budaya adalah kumpulan nilai (values), kepercayaan (beliefs),
perilaku (behaviors), dan sikap (attitudes) yang membedakan sebuah
masyarakat (society) dengan
masyarakat yang lain. Budaya tidak berwujud, tersebar luas, dan sulit untuk dipelajari, merupakan
hal-hal yang benar benar wajib bagi bisnis dan manajer internasional untuk
memahami budaya lokal dan berhubungan secara efektif dengan budaya lokal
setempat. Budaya yang berbeda antar negara membuat sebuah bisnis
internasional harus memodifikasi perilakunya di negara satu dengan yang lain.
1.
Nilai-nilai
Sosial.
Ada empat dimensi sistem nilai
nasional yang mempengaruhi hubungan kerja organisasi dan karyawan.
a.
Jarak Kekuasaan (Power Distance).
Jarak kekuasaan yang tinggi berarti
orang menerima ketidaksetaraan kekuasaan di antara institusi, organisasi, dan
orang. Jarak kekuasaan yang paling rendah berarti orang mengharapkan kesetaraan
dalam kesempurnaan.
b.
Penghindaran Ketidakpastian
(Uncertainty
avoidance).
Berarti anggota dalam suatu
masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas, sehingga
mendukung keyakinan yang menjanjikan kepastian dan kecocokan.
c.
Individualisme dan
kolektivisme (Individualism and collectivism).
Individualisme mencerminkan nilai terhadap ikatan
kerangka sosial yang longgar, di mana masing-masing orang diharapkan untuk mengurus
diri mereka sendiri. Kolektivisme berarti preferensi terhadap ikatan kerangka
sosial yang sangat ketat, dimana setiap individu memerhatikan satu sama lain
dan organisasi melindungi kepentingan anggotanya.
d.
Maskulinisme/Feminisme (Maskulinity/Femininity).
Maskulinitas berarti preferensi budaya terhadap
pencapaian, kepahlawanan, ketegasan, berpusat pada pekerjaan dan keberhasilan
dalam hal materi. Feminisme mencerminkan nilai-nilai hubungan, kerjasama, dan pengambilan
keputusan terhadap keputusan dalam kelompok, dan kualitas hidup. Kemudian,
Hofsede dan para koleganya mengidentifikasi dimensi kelima yaitu, Orientasi Jangka Panjang (Long Term Orientation) versus Orientasi Jangka Pendek (Short Term
Orientation). Orientasi jangka panjang mencakup perhatian yang lebih besar
terhadap masa depan dan sangat menghargai sikap hemat dan kerja keras.
Orientasi jangka pendek mencakup perhatian terhadap masa lalu dan masa kini,
serta menempatkan nilai yang tinggi terhadap tradisi dan pemenuhan kewajiban
sosial.
2.
Karakteristik
Budaya Lainnya.
Karakteristik budaya lainnya yang
mempengaruhi organisasi internasional lainnya adalah bahasa, agama, tingkah
laku, organisasi sosial, dan pendidikan. Tingkah laku yang disebut sebagai Ethnosentris
mengandung arti memiliki kecenderungan untuk menganggap budaya sendiri
lebih unggul dan memandang rendah budaya lainnya, dan ini akan berimbas kepada
sulitnya sebuah perusahaan asing untuk beroperasi di dalam suatu negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar