Obligasi merupakan salah satu
surat berharga yang ditawarkan di bursa efek. Obligasi merupakan salah satu
cara investor untuk menanamkan dananya diperusahaan. Obligasi (bond)
merupakan suatu perjanjian yang mengharuskan peminjam untuk membayar kembali
pokok pinjaman ditambah dengan bunga dalam kurun waktu tertentu yang sudah
disepakati. Obligasi (bond) termasuk salah satu jenis efek atau surat berharga
yang dapat memberikan pendapatan tetap (fixed income securities) dan
juga memperoleh pendapatan tetap berupa uang kepada pemegangnya. Obligasi
sebagai surat utang jangka panjang yang memiliki resiko tinggi, umumnya
memberikan tingkat bunga yang tinggi pula. Karena semakin panjang jangka waktu,
maka di dalamnya juga terkandung ketidakpastian (uncertainly).
Peringkat Obligasi (Bond Rating)
Peringkat merupakan sebuah
pernyataan tentang keadaan penghutang dan kemungkinan apa yang bisa dan akan
dilakukan sehubungan dengan hutang yang dimiliki. Dapat dikatakan bahwa peringkat
mencoba mengukur risiko kegagalan, yaitu peluang emitan atau peminjam akan
mengalami kondisi tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan (Rosten, 1986),
peringkat obligasi perusahaan memberikan petunjuk bagi investor tentang
kualitas investasi obligasi yang mereka minati.
Peringkat obligasi (bond rating) adalah simbol-simbol
karakter yang diberikan oleh agen peringkat untuk menunjukkan risiko dan
obligasi. Dua buah agen peringkat obligasi terkenal di dunia adalah Standard
& Poor’s (S&P) Corporation dan Moody’s Investor Service Inc. Di
Indonesia obligasi diperingkat oleh PT PEFINDO yang didirikan tanggal 21
Desember 1993 dan PT KASNIC Creding
Rating.
Fungsi utama lembaga pemeringkat
adalah memberikan rating yang obyektif, independen dan kredibel terhadap
resiko kredit dari sekuritas pinjaman (debt) yang diterbitkan secara
umum melalui kegiatan rating. Lembaga peemeringkat juga menghasilkan dan
pempublikasikan informasi kredit berkaitan dengan pasar modal pinjaman. Publikasi
ini meliputi opini kredit terhadap emiten obligasi dan sektor-sektor yang
berkaitan. Proses penilain rating ini dilakukan dengan mempertimbangkan
segala yang berhubungan dengan keuangan dan informasi non keuangan, antara lain
opersional perusahaan, manajemen perusahaan, laporan keuangan perusahaan, dan
perencanaan perusahaan.
Tabel peringkat obligasi dari Moody’s, Standard &
Poor’s beserta interpretasi untuk setiap peringkat
No.
|
Moody’s
|
Standard and Poor’s
|
||
|
Peringkat
|
Interpretasi
|
Peringkat
|
Interpretasi
|
01.
|
Aaa
|
Kualitas
utama
|
AAA
|
Peringkat
tertinggi
|
02.
|
Aa
|
Kualitas
tinggi
|
AA
|
Peringkat
tinggi
|
03.
|
A
|
Peringkat
cukup tinggi
|
A
|
Peringkat
cukup tinggi
|
04.
|
Baa
|
Peringkat
menengah
|
BBB
|
Peringkat
menengah
|
05.
|
Ba
|
Peringkat
cukup menengah
|
BB
|
Peringkat
kurang spekulatif
|
06.
|
B
|
Peringkat
spekulatif
|
B
|
Peringkat
cukup spekualtif
|
07.
|
Caa
|
Peringkat
sangat spekulatif
|
CCC
|
Peringkat
spekulatif
|
08.
|
Ca
|
Peringkat
mendekati kebangkrutan
|
CC
|
Peringkat
lebih spekulatif
|
09.
|
C
|
Peringkat
paling rendah
|
C
|
Peringkat
sangat spekulatif
|
10.
|
|
|
DDD
|
Peringkat
gagal
|
11.
|
|
|
DD
|
Peringkat
lebih gagal
|
12.
|
|
|
D
|
Peringkat
sangat gagal
|
Tabel peringkat obligasi menurut PEFINDO
Peringkat
|
Keterangan
|
AAA
|
Efek utang yang peringkatnya
paling tinggi dan beresiko paling rendah yang didukung oleh kemampuan obligor
yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya sesuai dengan perjanjian.
|
AA
|
Efek utang yang memiliki
kualitas kredit sedikit dibawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan
obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban financial jangka panjangnya sesuai dengan perjanjian, relatif
dibanding dengan entitas Indonesia lainnya. Dan tidak mudah dipengaruhi oleh
perubahan keadaan.
|
A
|
Efek utang yang beresiko
investasi rendah dan memiliki kemampuan dukungan obligor yang kuat dibanding
entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansialnya sesuai dengan
perjanjian namun cukup peka terhadap perubahan yang merugikan.
|
BBB
|
Efek utang yang beresiko
investasi cukup rendah didukung oleh kemampuan obligor yang memadai, relatif
dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansialnya
sesuai dengan perjanjian namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh
perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.
|
B
|
Efek utang yang menunjukkan
parameter perlindungan yang sangat lemah. Walaupun obligor masih memiliki
kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya
perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk kemampuan
tersebut untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
|
C
|
Efek utang yang tidak mampu
lagi memenuhi kewajiban finansialnya serta hanya bergantung kepada perbaikan
keadaan eksternal.
|
D
|
Efek utang yang macet atau
emitennya sudah berhenti berusaha.
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi
Rating obligasi membantu investor
dalam penilaian hutang dan risiko kegagalan (default risk) dari
obligasi. Peringkat obligasi mencoba mengukur adanya risiko kegagalan berupa
ketidakmampuan emiten sebagai penghutang dalam membayar bunga selama umur
obligasi dan pelunasannya pada jatuh temponya. Penetapan rating sekuritas
lembaga peringkat, seperti halnya agen peringkat internasional Standard &
Poor’s (S&P’s) dan Moody’s terdapat kriteria kualitatif dan kuantitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
peringkat obligasi menurut Bringham dan Houston adalah sebagai berikut:
1. Berbagai
macam risiko rasio-rasio keuangan, termasuk debt ratio, current ratio,
profitability dan fixed charge coverage ratio. Semakin baik rasio-rasio
keuangan tersebut semakin tinggi rating tersebut.
2. Jaminan
aset untuk obligasi yang diterbitkan (mortage provision). Apabila
obligasi dijamin dengan aset yang bernilai tinggi, maka rating pun akan
membaik.
3. Kedudukan
obligasi dengan jenis hutang lain. Apabila kedudukan obligasi lebih rendah dari
utang lainnya maka rating akan ditetapkan satu tingkat lebih rendah dari yang
seharusnya.
4. Penjamin.
Emiten obligasi yang lemah namun dijamin oleh perusahaan yang kuat maka emiten
diberi rating yang kuat.
5. Adanya
singking fund (provisi bagi emiten
untuk membayar pokok pinjaman sedikit demi sedikit setiap bulan).
6. Umur
obligasi. Cateris Paribus, obligasi
dengan umur yang lebih pendek mempunyai risiko yang lebih kecil.
7. Stabilitas
laba dan penjualan emiten.
8. Peraturan
yang berkaitan dengan industri emiten.
9. Faktor-faktor
lingkungan dan tanggung jawab produk.
10. Kebijakan
akuntansi. Penerapan kebijakan akuntansi yang konservatif mengindikasikan
laporan keuangan yang lebih berkualitas.
PT PEFINDO
PT. PEFINDO atau “PT Pemeringkat
Efek Indonesia” didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Desember 1993, atas
prakarsa BAPEPAM dan Bank Indonesia. Pada tanggal 13 Agustus 1994, PT. PEFINDO
memperoleh lisensi dari BAPEPAM (No. 39/PM-PI/1994) dan menjadi salah satu
institusi pendukung di pasar modal Indonesia. Fungsi utama PT. PEFINDO adalah
memberikan peringkat yang obyektif, independen dan dapat dipercaya terhadap
risiko kredit (credit risk) sekuritas utang (debt securities)
secara publik. Perusahaan ini berafiliasi dengan S&P’s dan secara aktif
terus berpartisipasi dalam ASEAN Forum of
Credit Rating Agencies (AFCRA), yang mendukung pengembangan dan
penyempurnaan standar dimasa mendatang. Guna meningkatkan metodologi pemeringkatan
yang digunakan dan kriteria dalam melakukan pemeringkatan, maka PEFINDO
didukung oleh mitra global yaitu Standard
& Poor’s Rating Services (S&P’s).
Disamping melaksanakan
kegiatannya dalam melakukan pemeringkatan surat hutang, PEFINDO juga
menerbitkan dan mempublikasikan informasi kredit sehubungan dengan pasar
perdagangan efek. Publikasi ini terdiri dari opini kredit atas
perusahaan-perusahaan penerbit obligasi beserta sektor aset acuannya.
PEFINDO adalah merupakan
Perseroan Terbatas yang sahamnya per Desember 2006 tercatat dimiliki oleh 96
perusahaan domestik, yang terdiri dari dana pensiun, perbankan, asuransi, Bursa
Efek Indonesia, dan perusahaan sekuriti.
Metodologi
Pemeringkatan PEFINDO untuk Sektor Korporasi (non financial)
Metodologi Pemeringkatan PEFINDO
untuk Sektor Korporasi (non financial)
secara umum, mencakup tiga risiko utama penilaian, yaitu risiko industri (industry risk), risiko bisnis (business risks) dan risiko finansial (financial risks).
Penilaian risiko pada
masing-masing jenis industri adalah sama, berdasarkan analisis mendalam lima
faktor risiko utama, yaitu pertumbuhan industri dan stabilitas (growth and stability), pendapatan dan
struktur biaya (revenue and cost
structure), hambatan masuk dan tingkat persaingan dalam industri (barriers to entry and competition),
regulasi dan de-regulasi industri (regulatory
framework), dan profil keuangan dari industri (financial profile).
Penilaian risiko pada
masing-masing profil keuangan perusahaan juga sama, berdasarkan analisis
menyeluruh dan rinci pada empat bidang utama, yang mencakup kebijakan keuangan
manajemen perusahaan (financial policy),
dan tiga indikator keuangan termasuk struktur modal (capital structure), perlindungan arus kas (cash flow protection) dan fleksibilitas keuangan (financial flexibility).
Sementara itu, faktor kunci dalam
analisis penilaian risiko profil bisnis perusahaan sedikit berbeda dari satu
perusahaan ke yang lain, tergantung pada Faktor-faktor Kunci Kesuksesan (Key Success Factors) dari industri
dimana perusahaan tersebut digolongkan. Juga penting untuk dicatat bahwa semua
analisis akan mencakup analisis perbandingan terhadap pesaing-pesaing sejenis
dalam industri yang sama maupun industri itu sendiri dengan industri lainnya.
Penilaian risiko industri untuk peringkat KORPORASI (non financial):
- Pertumbuhan industri dan stabilitas (growth and stability),, yang terkait dengan kondisi permintaan dan penawaran, prospek, peluang pasar (ekspor vs domestik), tahapan industri (awal, pengembangan, matang, atau penurunan), dan jenis produk (produk yang bersifat pelengkap vs produk yang bisa disubstitusi, umum vs khusus, dan komoditas vs diferensiasi).
- Penghasilan dan struktur biaya dari Industri (revenue and cost structures), yang mencakup pemeriksaan komposisi aliran pendapatan (Rupiah vs US Dollar), kemampuan untuk menaikkan harga (kemampuan untuk dengan mudah meneruskan kenaikan biaya kepada pelanggan/para pengguna akhir), tenaga kerja dan bahan baku, struktur biaya dan komposisi (Rupiah vs Rp dolar), komposisi biaya tetap vs biaya variabel, dan pengadaan bahan baku industri (domestik vs impor).
- Hambatan masuk dan persaingan didalam industri (barrier to entry and competition within the industry), yang mencakup penilaian terhadap karakteristik industri (padat modal, padat karya, terfragmentasi, menyebar, diatur ketat, dan sebagainya) untuk menentukan tingkat kesulitan masuk bagi para pemain baru. Penilaian juga mencakup analisis jumlah pemain dalam industri (global vs domestik), pesaing terdekat (domestik vs global), potensi perang harga (domestik vs global), dan lain-lain untuk mengetahui tingkat kompetisi yang ada dan yang akan datang.
- Peraturan dan de-regulasi industri (regulation and de-regulation), pembatasan jumlah pemain, lisensi, kebijakan pajak (ekspor, impor, kuota, tarif, bea, cukai, dan lain-lain), kebijakan harga pemerintah (peraturan pemerintah Indonesia mengatur harga di beberapa sektor seperti listrik, jalan tol, dan telepon) dan persyaratan lingkungan (khususnya untuk sektor pertambangan) dan lain-lain.
- Profil Keuangan (financial profile) industri umumnya dikaji dengan analisis beberapa tolak ukur keuangan yang diambil dari beberapa perusahaan besar dalam industri yang sebagian besar dapat mewakili industri masing-masing. Analisis Kinerja Keuangan Industri meliputi analisis marjin, keuntungan, leverage, serta perlindungan arus kas.
Penilaian risiko keuangan untuk Peringkat KORPORASI (non financial)
Kebijakan keuangan (Financial Policy). Analisis yang
mencakup tinjauan filosofi manajemen, strategi dan kebijakan keuangan terhadap
risiko (historis, sekarang dan proyeksi kedepan). Selain itu, pemeriksaan
manajemen atas target keuangan (pertumbuhan, leverage, struktur utang, kebijakan dividen, dan sebagainya),
kebijakan lindung nilai, dan kebijakan lain dalam upaya mengurangi resiko
keuangan perusahaan secara keseluruhan (sejarah masa lalu vs kedepannya). Rekam
Jejak Perusahaan pada pemenuhan kewajiban keuangan di masa lalu juga dikaji
untuk menentukan tingkat komitmen, kesungguhan dan konsistensinya untuk
membayar kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu.
Sruktur Permodalan (Capital Structure). Analisis mencakup
pemeriksaan dari sejarah perusahaan, saat ini dan proyeksi leverage kedepan
(total hutang dan nilai bersih hutang dalam hubungannya dengan besar modal,
total modal dan arus kas), struktur utang dan komposisinya (Rupiah vs mata uang
asing, utang jangka pendek vs hutang jangka panjang, dengan tingkat suku bunga
tetap vs suku bunga mengambang, dan lain-lain). Cara pengelolaan kewajiban juga
dikaji secara mendalam.
Perlindungan Arus Kas (Cash Flow Protection). Analisis yang
menyeluruh meliputi kajian dari arus kas perusahaan dan kemampuan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Tingkat Kemampuan
Melayani Pembayaran Utang diukur oleh rasio pembayaran bunga dan rasio
pembayaran utang. Tingkat likuiditas perusahaan di dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek juga dikaji secara mendalam.
Fleksibilitas keuangan (Financial Flexibility). Analisis
meliputi evaluasi gabungan semua ukuran finansial di atas untuk sampai pada
pemahaman yang menyeluruh tentang kesehatan keuangan perusahaan. Analisis
tentang faktor-faktor lain yang terkait atau angka angka yang tidak secara
khusus ditelaah diatas, seperti klausul perlindungan asuransi, batasan atas
perjanjian pinjaman/obligasi atau hubungan dengan induk perusahaan dan
bantuan-bantuan juga ditelaah. Penugasan analitis lain yang dibahas adalah
evaluasi pilihan yang bisa diambil oleh perusahaan dalam tekanan, termasuk
rencana-rencana atas kejadian tidak terduga dan kemampuan serta fleksibilitas
untuk berurusan dengan berbagai skenario yang merugikan. Dukungan Pemegang
Saham dan komitmennya juga sangat dipertimbangkan.
Metodologi
Pemeringkatan PEFINDO untuk Lembaga Keuangan
Metodologi Pemeringkatan PEFINDO
untuk lembaga keuangan (Perbankan, Multifinance,
Sekuritas dan Asuransi) mencakup penilaian atas tiga risiko utama, yaitu risiko
industri, risiko bisnis dan risiko finansial.
Penilaian risiko pada
masing-masing jenis industri adalah sama, berdasarkan analisa mendalam lima
faktor risiko utama, yaitu pertumbuhan industri and stabilitas (Growth and Stability), struktur
pendapatan dan struktur biaya (Revenue
and Cost Structure), tingkat persaingan dalam industri (competition), regulasi (regulatory framework), dan profil
keuangan dari industri (financial profile).
Penilaian risiko pada masing-masing
profil keuangan perusahaan juga sama, berdasarkan analisis menyeluruh dan rinci
pada lima bidang utama, yang mencakup kebijakan keuangan manajemen perusahaan (financial policy), dan empat indikator
keuangan termasuk profitabilitas (profitability),
struktur permodalan (capital structure),
perlindungan arus kas (cash flow
protection) dan fleksibilitas keuangan (financial
flexibility).
Sementara itu, dalam analisis
penilaian risiko bisnis perusahaan sedikit berbeda dari satu perusahaan ke yang
lain, tergantung pada Faktor-faktor Kunci Kesuksesan (Key Success Factors) dari industri dimana perusahaan tersebut
digolongkan. Juga penting untuk dicatat bahwa semua analisis akan mencakup
analisis perbandingan terhadap pesaing-pesaing sejenis dalam industri yang sama
maupun industri itu sendiri dengan industri lainnya.
Penilaian Risiko Industri untuk sektor Lembaga Keuangan
- Pertumbuhan industri dan stabilitas (growth and stability), yang terkait dengan kondisi permintaan dan penawaran, prospek, peluang pasar, tahapan industri (awal, pengembangan, matang, atau penurunan), dan jenis produk yang ditawarkan pada industri terkait (produk yang bersifat pelengkap vs produk yang bisa disubstitusi, umum vs khusus, dan sebagainya).
- Struktur pendapatan dan struktur biaya dari Industri (revenue and cost structures), yang mencakup pemeriksaan komposisi aliran pendapatan, kemampuan untuk menaikkan harga (kemampuan untuk dengan mudah meneruskan kenaikan biaya kepada pelanggan/para pengguna akhir), tenaga kerja dan bahan baku, struktur biaya dan komposisi, komposisi biaya tetap vs biaya variabel, dan pengadaan sumber pendanaan.
- Persaingan didalam industri (competition within the industry), yang mencakup penilaian terhadap karakteristik industri untuk menentukan tingkat kesulitan masuk bagi para pemain baru. Penilaian juga mencakup analisis jumlah pemain dalam industri, pesaing terdekat, potensi perang harga, dan lain-lain untuk mengetahui tingkat kompetisi yang ada dan yang akan datang.
- Peraturan (regulatory framework), pembatasan jumlah pemain, lisensi, kebijakan pajak, persyaratan yang terkait dengan tingkat kesehatan perusahaan, kebijakan harga pemerintah, dan persyaratan lainnya.
- Profil Keuangan (financial profile) industri umumnya dikaji dengan analisis beberapa tolak ukur keuangan yang diambil dari beberapa perusahaan besar dalam industri yang sebagian besar dapat mewakili industri masing-masing. Analisis Kinerja Keuangan Industri meliputi analisis marjin, keuntungan, leverage, serta perlindungan arus kas.
Ketika PT. Pefindo menyatakan
peringkat obligasi suatu entitas menjadi naik (upgrade) berarti PT.
Pefindo menganggap kinerja perusahaan baik. Informasi tersebut akan direspon
oleh investor dengan cara mengalokasikan dananya ke perusahaan karena investor
menganggap perusahan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraannya, akibatnya abnormal
return akan meningkat. Sebaliknya, jika terjadi penurunan peringkat
obkigasi (downgrade) menunjukkan kinerja perusahaan mengalami penurunan.
Akibatnya tidak ada investor yang tertarik menginvestasikan dananya ke perusahaan
tersebut atau bahkan menjual saham yang dimiliki. Hal ini mengakibatkan abnormal return mengalami penurunan.
DAFTAR REFERENSI
Adrian, Nicko. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat
Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi pada Universitas Diponegoro
Semarang.
Atas Aji, Ardian. 2009. Pengaruh Pengumuman Perubahan Bond Rating
Terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi pada Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori
Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemeringkat_Efek_Indonesia
http://new.pefindo.com/scrm_korporasi_index.php
http://new.pefindo.com/scrm_lembagakeuangan_index.php?
thanks infonya
BalasHapusterima kasih sudah berkunjung ke zetzu.blogspot.. salam kenal :)
Hapusterimakasih infonya rekan.
BalasHapusSaya sudah membuka website pefindo tapi disana simbol yang digunakan yaitu idAAA bukan AAA, makna id depan itu apa ya ?
BalasHapusTerimakasih
rumus atau kriteriA pt pefindo memberikan peringkat AAA,BBB misalny...
BalasHapusCara menentukannya dari perusahaanya carany GmnA... Mhon blsN nya .