Peramalan Laba
Bagian utama
analisis laporan keuangan dan penilaian adalah peramalan laba. Dalam perspektif
analisis, evaluasi tingkat laba sangat terkait dengan peramalan laba. Hal ini
disebabkan ramalan laba yang relevan melibatkan anĂ¡lisis komponen laba dan
penilaian di masa depan. Peramalan laba mengikuti analisis komponen laba dan
melibatkan pembuatan estimasi laba masa depan. Analis harus mempertimbangkan
interaksi antar komponen dan kondisi usaha masa depan. Analis juga harus
memperhitungkan daya tahan dan stabilitas komponen-komponen laba. Hal ini
mencakup analisis elemen yang sifatnya permanen (berulang) dan sementara (tidak
berulang)
Mekanisme peramalan laba
Peramalan
mengharuskan analis untuk menggunakan seluruh informasi yang tersedia secara
efektif, termasuk laba periode sebelumnya. Peramalan juga mendapatkan manfaat
dari pemisahan (disagregation). Pemisahan
melibatkan penggunaan data berdasarkan lini produk atau segmen, dan terutama
berguna jika segmen tersebut memiliki perbedaan risiko, profitabilitas, atau
pertumbuhan.
Penelitian
analisis mengungkapkan berbagai karakteristik statistik dalam laba. Pertumbuhan
laba tahunan sering kali bergerak secara acak. Bagi beberapa pengguna, hal ini
berarti pertumbuhan laba tidak dapat diramalkan. Lebih jauh, peramalan laba
yang andal tidak dapat dihasilkan dari ekstrapolasi sederhana dari pertumbuhan
atau tren laba masa lalu. Namun, dilakukan dengan menganalisis komponen laba
dan mempertimbangkan seluruh informasi yang tersedia, baik kuantitatif maupun
kualitatif.
Salah satu
sumber relevan yang sering kali berguna untuk peramalan laba adalah MD&A.
Bahasan tersebut mengandung informasi atas pandangan dan perilaku manajemen
mengenai masa depan, berikut pembahasan faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan. Meskipun perusahaan sering kali lambat dalam memberikan reaksi
terhadap permintaan pasar untuk memberikan angka ramalan posisi keuangan dan
kinerja, perusahaan didorong untuk melaporkan informasi berorientasi masa depan
pada MD&A.
Elemen peramalan laba
Meskipun peramalan
laba tergantung dari prospek masa depan, proses peramalan harus bergantung pada
bukti saat ini dan masa lalu. Analis meramalkan taksiran kondisi masa depan
berdasarkan bukti ini. AnĂ¡lisis harus menilai kesinambungan dan momentum
kinerja perusahaan, termasuk industrinya, tetapi hal ini perlu dimasukkan dalam
perspektif. Laba merupakan total pendapatan dikurangi total beban, dan
peramalah laba mencerminkan komponen tersebut. Perubahan relatif kecil dalam
suatu komponen dapat menimbulkan perubahan besar pada laba. Selain itu
memeriksa kewajaran ramalan juga merupakan elemen dari peramalan laba.
Elemen lain
pada peramalan laba adalah memeriksa kewajaran ramalan. Untuk tujuan ini,
sering kali digunakan angka pengembalian investasi modal. Jika ramalan laba
menghasilkan pengembalian yang sangat berbeda dengan pengembalian masa lalu
atau pengembalian industri, analis harus menilai kembali ramalan dan prosesnya.
Perbedaan pengembalian ramalan dengan yang sewajarnya terjadi harus dijelaskan.
Pengembalian investasi modal tergantung dari laba, sementara laba merupakan
produk kualitas manajemen dan manajemen aset.
Melaporkan peramalan laba
Penggunaan
peramalan manajemen atau analis pada analisis tergantung dari penilaian asumsi
yang mendasarinya. SEC menyarankan agar peramalan dilakukan dengan itikad baik
dengan landasan yang layak. SEC merekomendasikan agar peramalan disajikan dalam
format laporan keuangan dan disertai dengan informasi yang cukup bagi investor
untuk menilai keandalan. Untuk mendorong pengungkapan ramalan, SEC memiliki
aturan “safe harbor” (tempat
berlindung) yang melindungi perusahaan dari tuntutan hukum jika prediksi mereka
tidak menjadi kenyataan. Aturan ini melindungi perusahaan selama ramalan
tersebut memiliki dasar yang wajar dan dilakukan berdasarkan itikad baik.
boleh tahu sumber-sumber yang digunakan? terima kasih
BalasHapusterima kasih sudah berkunjung
Hapusrefensi artikelnya:
Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan, edisi 10 Buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.