Pengendalian dan Eksposur
Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur terhadap
resiko. Eksposur mencakup potensi dampak finansial akibat suatu kejadian dikalikan
dengan probabilitas terjadinya kejadian tersebut. Istilah risiko merupakan
sinonim untuk istilah profitabilitas terjadinya suatu kejadian. Oleh karena
itu, eksposur adalah risiko dikalikan konsekuensi finansial atas risiko
tersebut.
Kejadian yang tidak diharapkan, seperti banjir atau
pencurian, tidak semata-mata merupakan eksposur. Eksposur organisasi terhadap
kejadian macam ini merupakan potensi kerugian finansial dikalikan probabilitas
terjadinya kejadian tersebut. Eksposur tidak semata-mata terjadi akibat
kurangnya pengendalian. Pengendalian berguna mengurangi eksposur, terjadinya
pengendalian tidak dapat mempengaruhi penyebab terjadinya eksposur.
Eksposur Umum
Biaya yang terlalu tinggi
Biaya yang terlalu tinggi mengurangi laba. Setiap
pengeluaran yang dibuat oleh suatu organisasi potensial untuk menjadi biaya
yang terlalu tinggi. Harga yang dibayarkan untuk pembelian barang yang
digunakan dalam organisasi bisa saja terlalu mahal. Cek bisa saja dibayarkan
kepada karyawan yang tidak bekerja dengan efektif dan efisien. Produksi bisa
saja tidak efisien sehingga menyerap pembelian dan pemakaian bahan baku dan
tenaga kerja yang terlalu banyak. Pembelian aktiva yang berlebihan bisa saja
terjadi.
Pendapatan yang Cacat
Biaya terutang tidak tertagih dari penjualan kredit terlalu
banyak. Barang dagangan telah dikirim ke pelanggan tetapi tidak tercatat
sehingga tidak ditagih. Perusahaan mengirim tagihan ke pelanggan dengan nilai
yang lebih kecil dari yang seharusnya. Tagihan hilang atau salah catat sebagai piutang
dagang. Penjualan yang telah terjadi dibatalkan akibat terlambatnya pengiriman
barang yang dipesan, atau pengiriman barang yang rendah kualitasnya, atau
pengiriman barang yang berbeda dengan barang yang dipesan.
Kerugian Akibat Kehilangan Aktiva
Aktiva dapat hilang sebagai akibat pencurian, tindakan
kekerasan, atau bencana alam. Kas, baha baku, atau peralatan dapat rusak atau
salah penempatan. Hal ini bisa terjadi sebagai akibat dari kecerobohan karyawan
ataupun tindakan tidak disengaja. Karyawan, termasuk manajemen, bisa tanpa
sengaja mengelola atau merusak kas, bahan baku, atau peralatan.
Akuntansi yang Tidak Akurat
Kebijakan dan prosedur akuntansi dapat salah, tidak tepat,
atau secara signifikan berbeda dari yang diterima umum. Kesalahan ini dapat
mencakup kesalahan penilaian transaksi, kesalahan waktu pencatatan, atau
kesalahan klasifikasi transaksi. Dampak kesalahan dapat berakibat pada
informasi yang tidak akurat guna pengambilan keputusan atau laporan keuangan
yang menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan.
Interupsi Bisnis
Interupsi bisnis mencakup penghentian sementara suatu
operasi bisnis, penghentian permanen atas operasi suatu bisnis, atau penutupan
suatu usaha. Interupsi bisnis terjadi akibat ketidakmampuan menghadapi kegiatan
operasi yang buruk, tindakan kekerasan fisik, atau bencana alam.
Sanksi Hukum
Sanksi hukum mencakup denda yang dikenakan oleh pengadilan
atau badan legal yang memiliki wewenang atas organisasi dan operasi perusahaan.
Penghentian kegiatan bisnis bisa saja terjadi sebagai hukuman dari lembaga
pemerintah jika perusahaan melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Ketidakmampuan untuk bersaing
Ketidakmampuan untuk bersaing merupakan ketidakmampuan suatu
organisasi untuk bertahan di pasar atau industri. Ketidakmampuan ini dapat
terjadi sebagai akibat kombinasi berbagai eksposur yang telah dibahas
sebelumnya dan bisa juga sebagai akibat ketidakefektifan keputusan manajemen.
Kecurangan dan Pencurian
Kecurangan dan pencurian dapat dilakukan oleh pihak
eksternal di luar perusahaan ataupun pihak internal di dalam perusahaan. Biaya
yang terlalu tinggi, pendapatan yang cacat, kehilangan aktiva, ketidakakuratan
catatan akuntansi, interupsi bisnis,sanksi hukum, dan ketidakmampuan untuk
bersaing, semuanya bisa saja merupakan dampak dari kecurangan dan pencurian.
Kecurangan dan Kejahatan Kerah Putih
Kejahatan kerah putih menggambarkan serangkaian aktivitas
illegal yang terjadi sebagai bagian dari pekerjaan pelaku kejahatan. Kejahatan
kerah putih terjadi pada saat kekayaan perusahaan digunakan menyimpang dari
manfaat aktiva yang sesungguhnya. Rangkaian aktivitas pemanfaatan kekayaan
perusahaan tersebut tidak melibatkan kekerasan. Kejahatan kerah putih biasanya
melibatkan penggunaan transaksi fiktif dalam sistem akuntansi.
Ada 3 bentuk kejahatan kerah putih:
Kecurangan manajemen
Meliputi penyalahgunaan atau kesalahan interpretasi terhadap
aset baik oleh karyawan atau pihak ketiga di luar perusahaan, atau keduanya.
Pencurian harta kekayaan bisa juga dilakukan oleh manajemen. Manajemen
merupakan pihak yang bertanggungjawab untuk membangun pengendalian dalam
organisasi. Oleh karena itu, manajemen tidak menjadi subjek dari pengendalian
tersebut, sehingga kecurangan manajemen ini jarang terdeteksi dibandingkan
dengan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.
Pelaporan keuangan yang menyesatkan
Tindakan sengaja atau tidak sengaja, sebagai akibat niat
hati atau kekhilafan, yang menyebabkan informasi dalam laporan keuangan secara
material mengganggu pengambil keputusan. Karyawan di segala level organisasi
bisa saja terlibat. Laporan keuangan menyesatkan dapat mencakup pemrosesan
transaksi fiktif dalam suatu sistem akuntansi atau salah penerapan prinsip
akuntansi.
Kejahatan korporat
Merupakan kejahatan kerah putih yang menguntungkan suatu
perusahaan atau organisasi, dan bukan hanya menguntungkan individu tertentu
yang melakukan kecurangan. Contoh kejahatan perusahaan adalah pembebanan
tagihan yang berlebih kepada pemerintah federal oleh pengembang dan perilaku
buruk pada saat penjualan publik surat berharga pemerintah oleh perusahaan broker.
Pemrosesan Komputer dan Eksposur
Banyak aspek dari pemrosesan komputer yang cenderung
meningkatkan eksposur organisasi terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak
diinginkan. Pemrosesan data secara mekanis, penyimpanan data secara mekanis,
dan kompleksitas pemrosesan merupakan aspek pemrosesan komputer yang dapat
meningkatkan risiko atau potensi kerugian akibat eksposur yang dihadapi
organisasi, tidak peduli apakah pemrosesan komputer digunakan di perusahaan
ataupun tidak. Pemrosesan terpusat, penyimpanan data terpusat, dan aktiva
pemrosesan data merupakan aspek dari pemrosesan komputer yang memicu lahirnya
eksposur yang baru.
Aktiva pemrosesan data
Aktiva pemrisesan data harus dilindungi seperti melindungi
kekayaan organisasi yang lain. Peralatan mainframe komputer merupakan aktiva
yang cukup mahal dan membutuhkan lingkungan khusus untuk memastikan mainframe
tersebut dapat beroperasi secara efisien. Akses yang terbatas harus menjadi
pertimbangan utama. Pintu akses masuk ke lokasi sistem komputer seharusnya
sedikit saja. Hanya individu dengan validasi yang sah diizinkan masuk ke lokasi
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar